Sumber: www.flickr.com |
Momen lebaran identik dengan suasana
keceriaan berkumpulnya para sanak saudara untuk tetap menyambung tali
silaturahmi. Momen ini dicirikan dengan disediakannya berbagai macam camilan
dan juga makanan berat untuk menjamu anggota keluarga maupun para tamu yang
datang. Jika idhul fitri identik dengan ketupat dan opor, maka di idhul adha
tentunya ada menu spesial yang legendaris andalan keluarga yaitu rendang.
Masakan satu ini memang jarang terlewatkan pada sajian menu lebaran yang ditata
rapi di meja makan. Rendang merupakan salah satu olahan yang berbahan dasar
daging tentunya dengan dibumbui aneka rempah seperti jahe, kunyit, lengkuas,
serai, dan beberapa bahan komplementer lainnya. Pedas rempah merupakan rasa
khas dari olahan ini.
Berbicara tentang tradisi pembuatan
rendang, masyarakat Minangkabau pasti berada di garis paling depan. Ya benar,
masakan satu ini berasal dari tanah Sumatera dan menjadi makanan khas terutama
di Minangkabau. Sedikit mengulas tentang sejarah, dahulu pada saat orang barat
melakukan pencarian rempah nusantara, didatangilah tanah Minangkabau karena
terkenal banyak rempahnya. Hingga suatu ketika Minangkabau menjadi pusat
perdagangan rempah yang seringkali didatangi oleh para pedangang Arab dan
India. Di sisi lain, orang Minangkabau populer dengan aktivitas rantaunya. Dari
situlah muncul pemikiran untuk membuat bekal makanan yang awet dan tahan untuk
beberapa waktu. Maka dibuatlah rendang dengan bumbu rempah nusantara mengingat
Minangkabau pernah menjadi pusat perdagangan rempah pada jamannya jamannya (bbc.com).
Saat ini olahan rendang akan dengan mudah
kita jumpai di mana saja terlebih di Pulau Jawa. Persebaran ini dibawakan oleh
para perantau dari Sumatera Barat. Mereka mencoba mengenalkan makanan khas
daerah ke tempat-tempat yang ia kunjungi. Perlu kita ketahui bersama bahwa
rendang tidak hanya diperuntukkan sebagai lauk pauk yang biasa disandingkan
dengan nasi saja. Akan tetapi, sudah pahamkah kita makna filosofis dibalik
lezatnya olahan khas nusantara ini? Yuk, simak pembahasan berikut.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang
memiliki potensi alam seperti rempah yang tidak terbilang sedikit. Setiap pulau
memiliki komoditas unggulan masing-masing yang menjadi ciri khas dari daerah
tersebut. Selain komoditas unggulan berupa rempah-rempah, Indonesia terkenal
dengan tradisi masyarakatnya, makanan khas daerah, pakaian khas, kesenian dan
semacamnya. Salah satu contohnya adalah Sumatera Barat yang terkenal dengan
masakan daerah yaitu rendang. Masyarakat Minangkabau membuat olahan yang sesuai
dengan tradisi setempat yakni masakan yang mampu bertahan beberapa waktu
sebagai bekal makanan. Mengapa demikian? Tentunya karena orang Minang adalah
perantu, maka dari itu diperlukanlah bekal makanan yang dapat mencukupi kebutuhan
selama perjalanan rantaunya. Dirilis dalam Journal
of Ethnic Foods, rendang dipercaya memiliki tiga makna
filosofis diantaranya kesabaran, kebikjasanaan, dan kegigihan. Kesabaran muncul
dari awal proses pemasakan karena memakan waktu yang tidak singkat. Selama
memasak, rendang ini harus terus diaduk agar bumbunya dapat merata dan meresap
ke dalam. Maka dari itu dibutuhkan kegigihan dalam mengaduk olahan sampai
matang. Dari segi durasi, tentunya besarnya api juga menentukan lama waktu
pengolahan. Dari situlah juru masak
harus konsisten dalam mengatur besar kecilnya api maka disebutlah ia harus
mempunyai kebijaksanaan untuk membuat nyala api yang sesuai dengan kebutuhan.
Filosofi rendang yang luar biasa inilah
yang pada akhirnya dibawakan oleh sebagian masyarakat Indonesia untuk dijadikan
menu sajian saat berkumpulnya keluarga terlebih saat lebaran haji. Mengingat
banyaknya daging kurban yang juga tersedia saat itu, sehingga rendang dapat
menjadi salah satu olahan waktu lebaran. Harapannya ketika kita makan rendang
kita dapat memetik hikmah dari proses pembuatannya bahwa sebagai manusia kita
harus senantiasa bersabar, bijaksana, dan gigih dalam melakukan apapun. Terlebih
jika menu ini disuguhkan saat berkumpulnya keluarga yang tadinya merantau,
esensi dari makanan akan menjadi pengingat saat di perantauan.
Nah, kamu termasuk salah satu dari para penyuka rendang bukan? Intinya,
tidak perlu khawatir jika belum expert dalam membuat rendang karena kamu
dapat mencari aneka olahan rendang di tempat-tempat terdekatmu. Agar informasi
tentang olahan rendang yang kamu temui tidak hanya berhenti di kamu saja,
tentunya kamu dapat menggunakan Aplikasi Titipku
untuk menulis ulasan lalu mengunggahnya. Aplikasi ini dapat kamu download
melalui Playstore atau langsung saja klik link berikut https://play.google.com/store/apps/details?id=com.titipku.alpha&hl=en
lalu pasang di Android kamu.
0 komentar: