Sabtu, 30 Mei 2020

Opor dan Ketupat: Tradisi Saat Lebaran

Tak terasa ramadhan telah berlalu. Namun, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Orang-orang tidak lagi berbondong-bondong merayakan momen lebaran dengan membanjiri pusat-pusat perbelanjaan. Walaupun ada saja orang-orang yang tetap berkeliaran di mall-mall untuk membeli baju baru. Adanya pandemi ini patut kita ambil hikmahnya, bahwasannya lebaran tidak harus identik dengan hal-hal mewah seperti baju baru. Cukup dengan mengenakan yang pakaian yang ada.

Momen lebaran ini senantiasa membukakan jalan untuk menyambung tali silaturahmi dengan sanak saudara. Silaturahmi yang biasanya dilakukan secara langsung kini bisa dilakukan lewat bantuan teknologi. Adanya model silaturahmi gaya baru ini tentu merupakan hikmah dibalik pandemi dan sebagai salah satu upaya optimalisasi perkembangan teknologi yang ada. Itu tidak menjadi masalah, bukan? Silaturahmi tetap akan terjalin walau tanpa saling berjabat tangan.

Berbicara tentang momen lebaran, kuliner kemudian menjadi salah satu ciri khas dari momen penuh berkah ini. Ya, tentu saja. Ketika keluarga saling berkumpul, biasanya orang-orang akan memasak berbagai menu untuk menambah keharmonisan keluarga. Diantara menu lebaran yang disajikan, ada dua macam menu yang tidak terlewatkan khususnya oleh masyarakat jawa. Yakni opor dan ketupat. Mungkin di lain tempat,  menu ini juga menjadi ciri khas lebaran hanya saja dengan nama yang berbeda. Seperti di wilayah Kalimantan dengan burasnya. Dulu, ketupat

Ketupat selain memiliki nilai filosofis tersendiri yang menjadi kepercayaan masyarakat Jawa, juga memiliki rasa yang tidak kalah nikmat dengan lontong. Proses pembuatannya yang menggunakan daun kelapa yang dianyam kemudian diisi beras lalu direbus ini cocok dipadukan dengan lauk berkuah. Tak lain yakni opor. Daging yang biasa dipakai untuk membuat opor adalah daging ayam. Hal inilah yang kemudian membuat kebutuhan daging di pasaran semakin melonjak. Tapi tidak perlu khawatir, masa pandemi ini kamu bisa membeli daging melalui Aplikasi Titipku. Selain mudah dan efisien waktu, kamu juga dapat memilih harga daging yang murah dari UMKM yang ada di Titipku.

Opor ayam yang bersanding dengan ketupat nampaknya mengundang selera tersendiri terlebih di momen spesial kumpulnya keluarga. Walaupun bukan keluarga besar, setidaknya dengan keluarga inti saja sudah dapat menikmati hidangan opor dan ketupat rumahan saat lebaran. Itulah yang kemudian menjadikan hari lebaran terasa hangat. Selamat lebaran!

Rabu, 20 Mei 2020

Pandemi Tapi Kangen Belanja di Beringharjo? Titipkan Saja!


Sudah tiga bulan pandemi tak kunjung pergi. Suasana luar yang penuh keramaian sudah dirindukan. Tak beda halnya dengan di Yogyakarta. Daerah yang akrab disapa dengan kota Jogja ini memiliki sisi menarik untuk dikenang. Jogja terkenal dengan kota pelajar, objek wisata sejarah maupun alam, berbagai kesenian tradisional, dan budaya-budaya jawa lainnya. Hal-hal itulah yang menjadikan Jogja terasa istimewa di hati masyarakat dan para pendatangnya.

Salah satu tempat yang menjadikan ikon popularitas Kota Jogja adalah Pasar Beringharjo. Wilayah yang berada di sekitar keraton ini yang awal mulanya dijadikan sebagai tempat transaksi ekonomi oleh masyarakat kemudian dinamakan Beringharjo oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VIII pada waktu itu. Sekitar tahun 1925, tempat ini sudah cukup terkenal dengan dagangan legendarisnya seperti batik, rempah-rempah, barang-barang antik, dan aneka jajan pasar.

Tak hanya itu, Pasar Beringharjo juga menyediakan berbagai kebutuhan pokok  masyarakat seperti sayur, buah, daging, maupun sembako lainnya. Kebutuhan pangan yang tersedia disana terhitung lengkap sehingga banyak orang-orang baik masyarakat setempat maupun para pengunjung wisata yang memilih berbelanja di Pasar Beringharjo. Selain kelengkapan produk, para penjual di Beringharjo terkenal dengan keramahannya dalam melayani atau sekedar menyapa pembeli yang berlalu lalang. Interaksi hangat itulah yang menimbulkan kerinduan setiap orang jika tidak berbelanja disana.

Berkunjung ke Jogja tak lengkap rasanya jika tak mampir ke Pasar Beringharjo. Namun, kondisi saat ini belum memungkinkan untuk bepergian keluar sekedar membeli barang-barang kebutuhan. Sultan juga telah menghimbaukan kepada warga Jogja untuk turut mematuhi aturan pemerintah dan menerapkan protokol kesehatan jika bepergian keluar rumah. Bagi kamu yang khawatir untuk keluar membeli kebutuhan dapur rumahmu, kini telah hadir Titip Belanja Apa Saja di Titipku.

Apa itu Titip Belanja Apa Saja?
Fitur terbaru yang dikeluarkan oleh Titipku ini memudahkan kamu untuk berbelanja di Pasar Beringharjo tanpa harus datang ke pasar. Caranya bagaimana? Kamu cukup klik link
https://titipku.page.link/bmuY untuk melakukan pemesanan barang seperti sayur, buah, daging, dan sembako. Menariknya, harga produk-produk yang kamu pesan sesuai harga asli. Tidak ada mark up ketika kamu menggunakan fitur titip belanja ini. Cukup dengan melakukan deposit minimal Rp50.000 pesananmu akan diantarkan oleh Titipku. Mudah, bukan?

Bagi kamu yang belum memiliki Aplikasi Titipku, kamu dapat download disini melalui smartphone kamu. Ayo nikmati belanja mudah di Pasar Beringharjo. Jangan biarkan kerinduanmu di Beringharjo terhempas begitu saja. Karena Titipku ada untuk kamu!

Selasa, 19 Mei 2020

Belanja Sayur Pagi Hari atau Siang Hari? Cek Disini!

Image by Jcomp
Fakta di pasaran, sayur menjadi salah satu komoditi bahan pangan yang diburu banyak orang. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan empat sehat makanan harian, tapi sayur dapat memberikan kesegaran saat berbuka puasa. Sayuran yang diolah dengan cara di sup yang berkuah dipercaya memberikan kesegaran lebih ketika disantap. Hal itulah yang kemudian menjadikan kebutuhan sayur meningkat saat bulan ramadhan bersamaan dengan kebutuhan daging dan bahan dapur lainnya.

Tahukah kamu? Tingkat kesegaran sayuran juga berpengaruh pada sup yang diolah, lho. Menurut hasil penelitian yang diterbitkan dalam Buletin Anatomi dan Fisiologi, suhu dan lama penyimpanan berpengaruh nyata terhadap penurunan kadar vitamin. Semakin lama sayuran disimpan akan membuat kadar nutrisi yang terdapat dalam sayuran berkurang dan tentu menjadi layu. Kamu perlu memperhatikan cara menyimpan sayuran agar tetap segar ketika diolah nantinya.  Untuk meminimalisir sayuran agar tidak cepat layu, ada tips berbelanja dari Titipku yang bisa kamu lakukan di bulan ramadhan ini. Berikut ulasannya.
1.      Belanja Sore Hari
Dibandingkan pagi hari, sayur yang kamu beli di sore hari cenderung akan lebih segar. Hal ini karena distribusi sayuran biasanya dilakukan dua waktu dalam sehari. Di pagi hari dan di sore hari. Jika kamu ingin memasak sayur di siang hari, berarti kamu bisa membeli sayur di pagi harinya. Begitu juga jika kamu akan memasak sayur untuk menu berbuka puasa, pastikan kamu membeli sayur pada sore hari. Jarak waktu distribusi dan pembelian yang lebih pendek ini tentu dapat menjaga sayur tetap segar dan tidak layu.
2.      Pilih Sayuran Yang Masih Segar
Terkadang stok sayuran lama juga bercampur aduk dengan stok sayuran baru. Oleh karena itu, ketika belanja kamu harus jeli dalam memilih sayuran. Walaupun ditempatkan di tempat dengan suhu yang sama, tetapi sayuran lama dan yang baru tentu akan menunjukkan perbedaan baik dari segi warna maupun tingkat kesegaran. Sayuran lama cenderung akan layu pada bagian ujung daun dan akan rusak pada bagian pangkal sayuran.
3.      Simpan dalam Kulkas
Jika tidak ingin langsung memasak sayur setelah pembelian, pastikan kamu menyimpannya di tempat dengan suhu yang tidak terlalu panas. Sayuran akan mudah rusak ketika dibiarkan dalam suhu yang panas. Oleh karena itu, kamu dapat menyimpannya di kulkas dengan suhu yang tidak terlalu tinggi tentunya. Selain untuk mengawetkan sayuran agar tidak rusak, menyimpan sayur dalam suhu dingin juga membuat sayuran tampak lebih segar.

Bagi kamu yang kebingungan berbelanja sayur karena takut keluar rumah, kamu bisa mendapatkannya dengan aman melalui Jatiper yang ada di Aplikasi Titipku. Melalui aplikasi ini, kamu dapat memilih berbagai macam sayuran yang dijual oleh UMKM yang ada di Indonesia. Untuk meminimalisir agar sayuran tidak layu saat kamu beli, kamu bisa berbelanja di lokasi yang dekat dengan rumahmu. Caranya cukup dengan menggunakan fitur lokasi yang ada dalam aplikasi ini. Selamat berbelanja!

Jumat, 15 Mei 2020

5 Buah Populer Saat Bulan Ramadhan


Buah-buahan menjadi incaran banyak orang di saat bulan ramadhan seperti ini. Selain menyegarkan, buah juga mengandung banyak vitamin yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh. Buah-buahan dapat disajikan dalam berbagai macam seperti sup, jus, salad, bahkan tak jarang disantap secara langsung. Tentu itu tergantung kesukaan masing-masing orang dalam penyajiannya.

Banyak sekali buah-buahan yang sebelumnya jarang kita temui di pasaran, menjadi banyak dijajakan selama bulan ramadhan ini. Diantara buah-buah yang dijual, buah yang memiliki kandungan air dan serat yang tinggi menjadi incaran kebanyakan orang. Tujuannya tak lain untuk meredakan dahaga setelah seharian berpuasa. Berikut 5 buah yang paling banyak diburu oleh masyarakat dan tentu akan mudah kamu temui di pasaran.
1.      Timun Suri
Buah yang sekilas nampak seperti pepaya ini akan mudah sekali kamu temukan di pasar-pasar buah. Warnanya yang kuning cerah dengan kulit buah yang halus memang tidak begitu mengundang selera ketika dilihat. Berbeda halnya dengan buah-buah dengan warna merah yang notabenya memiliki rasa manis. Hal itu tepat sekali dengan rasa dari timun suri yang cenderung hambar. Namun, jangan salah.Walaupun hambar justru inilah yang dapat memberikan kesegaran ketika dihidangkan dengan sirup atau pemanis semacamnya. Cukup fleksibel karena rasa apapun bisa masuk. Biasanya orang-orang lebih suka menggunakan sirup rasa melon untuk menyajikan buah satu ini.
2.      Belewah
Buah belewah memiliki ciri fisik yang bulat sedikit lonjong dengan kulit berwarna bercak-bercak kehijauan. Tampak sekilas seperti labu namun dengan ukuran yang kecil. Soal rasa tidak jauh berbeda dengan timun suri. Hanya saja buah satu ini cenderung sedikit lebih manis. Biasa dihidangkan dengan dicampur aneka sirup atau pemanis lainnya. Belewah juga dapat dikombinasikan dengan buah-buah lain seperti pepaya maupun melon.
3.      Semangka
Buah satu ini memang mudah didapati kapanpun dan dimanapun. Hanya saja untuk bulan puasa akan jauh lebih mudah didapatkan dengan harga yang beragam tentunya. Semangka merah lebih menjadi incaran daripada semangka kuning. Keduanya memang memiliki kandungan air yang cukup banyak sehingga dapat membantu meredakan dahaga. Buah ini dapat menjadi alternatif untuk berbuka puasa. Bisa disajikan dalam soup buah atau cukup dikonsumsi langsun.
4.      Kurma
 Buah asal tanah suci ini akan mudah kamu temukan ketika mendekati bulan puasa. Selain sebagai persediaan selama 1 bulan kedepan, buah ini juga memiliki kandungan yang baik untuk pencernaan. Rasanya yang manis dapat menggantikan konsumsi gula setiap harinya. Disunnahkan pula untuk berbuka puasa cukup dengan segelas air putih dan tiga butir kurma sebelum akhirnya makan berat. Kurma sendiri memiliki ragam yang cukup banyak. Dari segi ukuran saja juga beragam. Tentu ini sesuai dengan jenis dari setiap kurma. Harganyapun juga beragam untuk setiap jenisnya.
5.      Kolang Kaling
Bagi kamu yang suka membuat takjil seperti sup buah, pasti tidak akan melewatkan buah satu ini. Kolang kaling memang tidak bisa dikonsumsi sendirian. Selain rasanya yang hambar, warna dari buah inipun juga tidak menarik. Namun, begitu disajikan bersamaan dengan buah-buah lainnya dan ditambahkan sirup atau susu buah ini menjadi sangat nikmat. Tak jarang sup buah seolah tak lengkap jika tidak ada buah satu ini.

Kelima buah diatas cocok dijadikan solusi untuk berbuka puasa yang menyehatkan. Namun, tetap sesuai kadarnya, ya! Selama pandemi, kamu tetap harus menjaga jarak aman saat berbelanja. Untuk meminimalisir penyebaran virus, kamu juga dapat membelinya secara online lewat Aplikasi Titipku. Titipku bekerjasama dengan UMKM yang ada di Indonesia. Dengan berbelanja melalui Titipku, kamu sudah turut membantu kelangsungan hidup UMKM Indonesia.  Jadi, buah apa yang menjadi incaranmu selama bulan ramadhan ini?

Kamis, 14 Mei 2020

Tidur Lagi Setelah Sahur? Perhatikan Jarak Yang Dianjurkan!

Photo by Tatiana Rodriguez on Unsplash
Memasuki bulan ramadhan, sahur menjadi hal yang tidak boleh dilewatkan selain karena menjadi sunnah, juga untuk memberikan asupan energi pada tubuh selama seharian penuh. Waktu sahur memang relatif terbilang cukup pagi untuk menjalankan aktifitas. Setidaknya pukul 03.00 kita harus sudah bangun dan mempersiapkan untuk makan sahur.

Waktu-waktu sahur adalah waktu paling nyaman untuk tidur pulas. Bahkan, tak sedikit orang yang melewatkan waktu sahurnya akibat bangun kesiangan. Tentu karena belum terbiasa bangun pagi atau bisa juga disebabkan faktor lain seperti tubuh yang terlalu lelah dan kurangnya jam tidur. Untuk itu perlu adanya penyesuaian dan pengaturan pola istirahat yang baik agar tubuh dapat beraktifitas sedikit lebih pagi dari hari-hari biasanya.

Makanan yang kita konsumsi merupakan sumber energi bagi tubuh. Energi yang masuk dalam tubuh tentu disiapkan untuk mendorong aktivitas-aktivitas fisik dalam kesehariannya. Lantas, bagaimana jika energi yang disiapkan tersebut tidak digunakan sebagaimana mestinya?

Tak sedikit orang bertanya-tanya bolehkah tidur setelah sahur? Mengingat mata akan terasa begitu berat ketika kita sudah harus bangun pagi untuk makan. Jawabannya adalah boleh. Tetapi ada syaratnya. Dijelaskan oleh Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, Dekan Fakultas Kedokteran UI yang dikutip dalam Kompas.com, konsumsi makanan terakhir dianjurkan berselang dua jam sebelum tidur. Artinya, ketika kita selesai sahur pada pukul 04.00, kita bisa tidur minimal pada pukul 06.00. Jarak selepas sahur dan waktu tidur digunakan untuk beraktifitas. Mengapa tidak diperbolehkan langsung tidur selepas makan sahur? Ketika energi yang masuk dalam tubuh dan dibiarkan begitu saja maka akan terjadi penumpukkan energi yang menyebabkan peningkatan asam lambung, ganggsuan pencernaan, dan penimbunan lemak. Untuk itu sangat tidak dianjurkan untuk tidur sebelum melakukan aktivitas fisik setelah sahur.

Banyak orang yang mengabaikan jarak aman untuk tidur setelah sahur. Entah karena alasan kantuk yang tidak bisa ditahan atau tidak ada aktivitas yang bisa dilakukan. Padahal ada banyak sekali hal yang bisa kita lakukan selepas sahur. Salah satunya olahraga. Selain membantu melancarkan metabolisme tubuh, olahraga tentu dapat membuat tubuh bugar dan otot-otot akan terasa lemas. Sehingga, aktivitas lain setelah itu dapat berjalan dengan baik. Jika dirasa masih terlalu pagi untuk berolahraga, kamu dapat melakukan aktivitas ringan seperti membersihkan rumah, menyiram tanaman, atau yang lainnya. Selepas itu, jika kamu ingin tidur tidak masalah dengan tetap memperhatikan waktu apakah sudah 2 jam atau belum.

Namun, terlepas dari itu tidur di siang hari selepas dzuhur misalnya bisa menjadi waktu istirahat yang cukup efektif, lho. Ketika bangunpun tubuh juga tidak akan lemas. Berbeda jika tidur di pagi hari. Sehingga ketika bangun kamu dapat langsung menyiapkan makanan untuk berbuka puasa. Untuk menjaga terpenuhinya asupan tubuh, pastikan kamu mengonsumsi makanan yang berserat seperti yang terdapat dalam sayur dan buah. Bagaimana kita dapat membeli sayur dan buah dengan mudah kala pandemi ini? Titipku solusinya. Cukup dengan jelajah melalui Aplikasi Titipku kamu dapat memilih kebutuhan sayur dan buah untuk asupan berbuka puasa. Selain itu, melalui Titipku kamu sudah berkontribusi untuk membantu kelangsungan hidup UMKM yang ada di Indonesia! Yuk belanja di rumah aja dan dorong perkembangan UMKM Indonesia melalui Titipku!

Rabu, 13 Mei 2020

Meningkatnya Produksi Masker Kain di Tengah Pandemi

Photo by Vera Davidova on Unsplash

Masker kini menjadi barang yang dicari-cari oleh setiap orang di berbagai penjuru dunia. Di Indonesia saja, masker menjadi barang yang berharga ketika pemerintah mengumumkan penggunaan masker bagi setiap individu ketika bepergian keluar rumah. Bahkan, sempat mencuat kasus penimbunan masker berjenis masker bedah yang menyebabkan kekurangan masker bagi tenaga medis di rumah sakit. Orang-orang kemudian berbondong-bondong berebut masker seperti yang dikenakan oleh para tenaga medis. Menurut data dari kementrian kesehatan, memang masker bedah memiliki tingkat perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan masker kain. Karena ia terdiri dari tiga lapisan yang bersifat anti air dan dapat menyaring kuman. Terlebih untuk masker jenis N95 yang memiliki empat lapisan.

Semakin tinggi kebutuhan pasar akan masker, membuat para pelaku usaha atau sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) beralih untuk memproduksi masker kain. Masker jenis inilah yang kemudian dihimbaukan oleh pemerintah untuk digunakan oleh masyarakat. Selain mudah ditemui, juga lebih efektif mengingat masker kain dapat digunakan berkali-kali dengan cara dicuci. Jika masker medis cenderung akan rusak ketika sudah di cuci, justru masker kain akan baik jika dicuci dan digunakan kembali. Hal inilah yang kemudian membuat masker kain banyak diproduksi dan diburu banyak orang.

Masker kain awalnya diproduksi dengan model dan warna yang standar. Yakni warna polos dan terdapat lipatan di tengah seperti halnya masker medis. Namun, saat ini masker telah dimodifikasi ke berbagai model dan warna. Modifikasi itulah yang memberikan daya tarik tersendiri bagi sebagian masyarakat. Bahkan, bukan hanya menjadi alat pelindung untuk menekan persebaran virus, namun bertranformasi sebagai identitas strata sosial masyakat. Hal tersebut dapat dilihat dari mode dan harga yang dipasarkan. Jenis kain tentu juga mempengaruhi harga dari masker. Semakin bagus dan tidak membuat sumpek, tentu harga yang ditawarkan semakin mahal.

Hampir setiap warung dan UMKM lainnya menyediakan masker kain di samping barang dagangan pokok yang mereka produksi. Tentu ini menjadi peluang bagi para pelaku usaha untuk berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Baik dijual eceran maupun grosir dan tentu dengan harga yang berbeda antara keduanya.

Sebagai masyarakat yang peduli akan kesehatan, tentu kita harus senantiasa mempersiapkan perlindungan diri untuk mencegah merebaknya penularan virus corona yakni dengan mengenakan masker. Kamu dapat menemukan masker-masker di berbagai toko kelontong atau para pelaku UMKM lainnya. Jika kamu kebingungan mencari masker, kamu bisa cek di Titipku. Cukup dengan membuka Aplikasi Titipku, kamu dapat memilih berbagai macam masker dari berbagai UMKM dengan harga yang bervariasi. Selamat berbelanja dan jangan lupa kenakan maskermu!

Jumat, 08 Mei 2020

Tips Menjaga Kebugaran Tubuh Saat Berpuasa


Image by racool_studio
Tubuh bugar adalah idaman setiap orang, bukan? Memiliki badan yang sehat selama berpuasa menjadi harapan bagi siapa saja. Untuk dapat mempertahankan kebugaran tubuh, tentu ada hal-hal yang perlu diperhatikan terutama dalam hal pola makan dan istirahat. Dalam sehari, setidaknya tubuh membutuhkan 8 gelas air untuk dapat memperlancar sistem peredaran dalam tubuh. 8 gelas air dapat dicukupi pada rentang waktu berbuka dan sahur. 1 gelas setelah adzan magrib, 1 gelas setelah sholat magrib, 1 gelas setelah makan, 1 gelas sholat isya, 1 gelas setelah sholat tarawih, 1 gelas sebelum tidur, 1 gelas bangun tidur, dan 1 gelas setelah sahur. Jika kedelapan gelas air sudah terpenuhi, tubuh akan terasa bugar dan tidak khawatir dehidrasi.

Istirahat Cukup
Selain mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuh, pola istirahat ternyata juga berpengaruh pada kebugaran tubuh. Setiap orang dikatakan mendapatkan istirahat yang baik apabila tidur dalam waktu 6-8 jam untuk setiap harinya. Waktu tersebut juga dapat dialokasikan untuk tidur siang dan juga tidur malam. Jika ingin mencukupi 8 jam, kamu dapat tidur selama 6 jam di malam hari dan 2 jam di siang hari. Namun, jika terpaksa hanya bisa tidur selama 6 jam, dapat dialokasikan selama 5 jam untuk tidur malam dan 1 jam untuk tidur siang. Berbagai literatur menyebutkan bahwasannya tidur siang efektif jika dilakukan selama 30 menit hingga 1 jam. Artinya, seseorang masih memiliki waktu 16 jam untuk beraktivitas. Waktu yang dapat dibilang cukup banyak tersebut dapat digunakan sebaik mungkin dalam keseharian.

Olahraga
Tidak hanya istirahat yang perlu dicukupi, namun olahraga baik latihan fisik ringan atau sekedar yoga di pagi hari nyatanya dapat turut membantu melemaskan otot-otot dalam tubuh. Setiap bangun tidur, tubuh akan terasa pegal-pegal dan otot-otot gerak terasa kaku. Maka dari itu perlu adanya pelenturan otot minimal 10 sampai 15 menit setiap harinya. Olahraga pagi seperti jogging juga bisa menjadi opsi bagi kamu yang ingin membuat tubuh menjadi bugar. Pasalnya, olahraga memiliki banyak manfaat selain menjaga kesehatan tubuh, diantaranya meningkatkan daya pikir dan meningkatkan nafsu makan.

Asupan Makan
Untuk dapat menyeimbangkan antara pola tidur dan olahraga yang cukup, asupan makan memegang peranan penting dalam hal ini. Untuk kebutuhan energi tentu makanan yang berkarbohidrat adalah kuncinya. Namun, tidak hanya karbohidrat saja yang dibutuhkan oleh tubuh. Makanan seperti buah dan sayur yang banyak mengandung serat juga berguna bagi keseimbangan kalori tubuh. Bulan puasa ini, tentu akan menghabiskan banyak energi jika harus berbelanja sayur dan buah ke luar rumah. Belum lagi, bayang-bayang virus corona yang sewaktu-waktu menghampiri ketika diluar. Maka dari itu, kamu dapat melakukan belanja melalui Titipku. Titipku merupakan platform digitalisasi UMKM yang ada di Indonesia. Untuk dapat berbelanja, kamu hanya perlu mendownload Aplikasi Titipku di playstore dan nikmati kemudahan belanja di Titipku.