Sumber: https://www.freepik.com |
Musim liburan memang
menjadi waktu yang dinantikan oleh sebagian pelancong di seluruh dunia. Begitu
halnya di Indonesia yang mendapat julukan negara tersantai dari salah satu
lembaga riset, Most Chilled Out Countries in The World yang dihimpun
oleh suara.com
atas kekayaan alamnya yang menabjukkan. Hal tersebut membuat wisatawan
berbondong-bondong untuk menikmati keindahan alam yang ada di Indonesia. Namun,
sebagian dari traveller seringkali terganggu dengan banyaknya wisatawan
yang memenuhi area wisata sehingga banyak spot-spot yang tertutup oleh obyek manusia.
Nah, kamu tipe traveller yang mana, nih? Tetap bisa
menikmati landscape dengan berbagai obyek tambahan atau khusus alam
raya? Tenang saja, bagi kamu solo travel yang tidak begitu suka dengan
keramaian, ada beberapa tips yang recommended untuk kamu coba ketika
berlibur. Simak penjelasan berikut.
Ketahui Kapan Waktu Kebanyakan Wisatawan Datang
Pemandangan yang seutuhnya dapat
dinikmati ketika tidak ada obyek-obyek yang menganggu spot tersebut.
Tentu saja obyek gangguan yang dimaksud adalah para wisatawan lain yang
berlalu-lalang di sekeliling area yang dikunjungi. Namun, hal tersebut tidaklah
setiap waktu bukan? Tentunya ada waktu-waktu tersendiri kapan tempat itu ramai
pengunjung. Jika wisata yang dicari adalah untuk menikmati matahari terbit atau
sunrise kamu bisa datang lebih awal dari kebanyakan orang dan pastikan
kamu berkunjung pada bulan-bulan indahnya sunrise. Matahari akan terbit
dengan begitu menabjubkan ketika musim penghujan atau sekitar bulan Oktober
sampai Februari. Pada saat itu matahari akan diselimuti oleh kabut tipis dengan
suasana yang sejuk. Terlebih jika tempat yang kamu datangi adalah gunung,
dataran tinggi, atau semacamnya, spot-spot tersebut sangat recomended
buat kamu. Di sisi lain, ketika tempat yang menjadi target adalah untuk
melihat matahari terbenam, kamu dapat menyegerakan tiba disana paling tidak
selepas waktu ashar atau malah sebaliknya bisa datang menjelang matahari
terbenam dan menunggu sampai hilangnya cahaya senja. Kebanyakan orang hanya akan
menunggu tergelincirnya matahari sampai habis cahayanya namun tidak menikmati
sisa-sisa cahaya jingga di langit selepas itu. Jadi, kamu dapat datang pada
waktu itu. Namun, jika yang menjadi destinasi wisata merupakan sebuah wahana
maka kamu dapat datang di waktu-waktu senggang. Kamu dapat menanyakan di pos
retribusi kapan tempat tersebut ramai pengunjung.
Ambil Angle yang Sedikit Berbeda dari Biasanya
Fotografer memiliki gaya atau ciri
khas masing-masing dalam pengambilan angle pada foto. Setiap sudut yang
diambil memiliki esensi tersendiri tergantung pada analisis si pengambil
gambar. Sebagian spot hunter pastinya tidak lengkap rasanya jika
berlibur dan belum mendapatkan spot terbaik untuk didokumentasikan. Kamu
pasti akan merasa biasa saja ketika melihat gambar yang sudah familiar dari
hasil tangkapan lensa oleh kebanyakan orang. Sisi tersebut dapat disiasati
dengan mencoba menemukan titik yang jarang dijamah oleh wisatawan pada umumnya.
Itu berarti kamu sudah berusaha menyumbangkan informasi baru kepada calon
pengunjung tentang spot-spot yang tidak kalah menarik dari biasanya. Manfaatkan
setiap titik dengan mengubah-ubah angle sesuai dengan kondisi obyek yang
akan kamu ambil. Jika ingin memperoleh sudut pemandangan seperti yang kita
lihat kamu dapat menerapkan angle jenis eye level. Jenis angle
ini sama halnya dengan apa yang kita saksikan tepat di depan mata kita. Selain
itu, perhatikan pula obyek yang akan diambil sebagai contoh bangunan unik. Maka
untuk melukiskan keunikan dan kebesarannya kamu dapat menggunakan low angle.
Namun jika kamu ingin menggambarkan bahwa tempat tersebut luas pada spot tertentu
sebaiknya kamu gunakan high angle. Jenis angle ini cocok untuk
mengambil pemandangan dari ketinggian. Hunters juga dapat menceritakan
keadaan suatu tempat dengan memanfaatkan teknik bird eye view. Memang
beberapa obyek akan nampak kecil-kecil tapi dapat tertangkap secara keseluruhan
oleh lensa. Angle jenis ini cocok untuk menggambarkan keramaian suatu
tempat. Seringkali kita dengar untuk jenis ini seperti foto udara. Terakhir,
kreativitas seorang fotografer akan nampak pada jenis angle ini yaitu frog
eye view. Jika kita terjemahkan teknik ini seperti bagaimana seekor katak
melihat suatu obyek yakni dari bawah sedikit menegakkan kepala ke atas.
Masing-masing angle memiliki makna tersendiri, sesuaikan pada apa yang
ingin kamu ceritakan dalam gambar itu.
Sumber: https://www.freepik.com |
Panorama alam yang mempesona pastinya
menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelancong. Kamu akan tahu betul
keadaannya ketika sudah mengunjungi tempat tersebut. Namun, ada saat kamu
kesusahan untuk menjangkau destinasi yang direncanakan dan seolah mau mencoba
sesuatu yang baru diluar itu. Tidak perlu berpikir panjang, jawabannya adalah
dengan menggali lebih dalam potensi alam di sekitar. Sobat solo travel dapat
menjelajah masuk ke area di sekeliling kawasan wisata dan menemukan suasana
baru. Pada umumnya, tempat wisata dilengkapi dengan pusat perbelanjaan baik
berisikan makanan maupun suvenir khas
daerah tersebut.
Jika kamu mau menyusur lebih dalam, tidak semua barang yang
ada dapat dijangkau oleh para pengunjung. Bisa saja karena keterbatasan stok
atau waktu kadaluarsa suatu produk yang cukup singkat sehingga wisatawan yang jauh
dari tempat tersebut akan kesusahan ketika ingin membeli produk yang ada. Ini
adalah peluang buat kamu untuk mencoba memberikan informasi terkait produk yang
kamu temui melalui sebuah tulisan. Jika kamu bingung di mana kamu akan menulis,
kamu dapat menggunakan aplikasi Titipku
untuk mereview semua yang ada. Dari situlah kamu dapat membantu mereka
(baca: wisatawan jauh) untuk mengetahui seperti apa produknya dengan membaca review
yang kamu tulis. Sisi-sisi semacam itu dapat memberikan makna lain dari
obyek wisata yang kamu kunjungi. Melalui survei kecil-kecilan yang kamu
lakukan, kamu akan menemukan hal-hal unik bahkan kisah inspiratif dari para
penjual oleh-oleh khas daerah tersebut. Ayo menjelajah! Temukan sisi terbaik
dan terunik yang belum diketahui sebelumnya!
Sumber: https://id.pinterest.com/ |
Mantap...
BalasHapus