Illustration by Pinterest |
Digital Around the World telah
membukakan mata kita untuk melihat penetrasi internet di dunia yang sudah
mencapai 57% atau sekitar 4.388 milyar pada tahun 2019. Hal ini mengalami
peningkatan sebanyak 9.1% dari tahun sebelumnya. Penetrasi tersebut
menghadirkan pola kebiasaan berselancar di media sosial baik untuk mengetahui
dunia luar atau sekedar menunjukkan eksistensi diri. HootSuite mengungkap pengguna
media sosial aktif kini mencapai 3.484 milyar. Angka tersebut menunjukkan
penetrasi media sosial mencapai 45%. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (Iptek) menjadi dalang dibalik pesatnya penggunaan media sosial. Hal
tersebut dibuktikan dengan pengguna media sosial seluler, yakni Smartphone mencapai 3.256 milyar. Tentu saja itu sudah
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Bahkan, kenaikan pengguna seluler
ini dinilai menjadi peningkatan terbesar diantara perkembangan internet dan
pengguna media sosial yakni sebesar 10%.
Jika dilihat dari kacamata digital,
data-data tersebut telah mengindikasikan padatnya lalu lintas bermedia di dunia
maya. Aktivitas bermedia telah direalisasikan dalam berbagai aplikasi-aplikasi media
sosial yang dapat diunduh melalui Playstore atau Appstore baik
itu aplikasi bertukar pesan, gambar, video, panggilan dan lainnya. Fitur yang
disediakan nampak lengkap karena adanya fitur sharing dalam aplikasi
tersebut. Antara komunikator dan audiens hanya dibatasi oleh waktu. Ruang yang
dipakai tidaklah mejadi batas antara keduanya. Ketika komunikator menyampaikan
pesan, audiens akan menjadi targetnya. Namun, audiens dapat pula menjadi
komunikator begitupun sebaliknya. Hanya waktu yang menentukan kapan audiens dan
komunikator saling bertukar peran.
Aktivitas pengguna media sosial membawa
kultur baru dalam kehidupan terkhusus membuat sesuatu menjadi viral. User bebas
menciptakan konten apapun dalam media yang dimilikinya. Traffic konten
akan meningkat apabila banyak audiens yang tertarik dan membagikannya melalui
media sosial lain. Menurut survei We are Social, twitter merupakan media sosial yang berpotensi membuat konten menjadi viral. Permainan hastag trending topic yang
ada di twitter itulah yang membuka pintu viralnya suatu konten. Pernyataan itu
didukung kuat oleh Jonah Berger, seorang profesor pemasaran di Wharton School
di University of Pennsylvania dan salah satu penulis buku terlaris tentang behavioral.
Ia mengatakan bahwa konten akan menjadi viral apabila konten tersebut dapat
dibagikan. Dengan demikian, pengguna aktif media sosial lain akan meraih konten
tersebut bersamaan dengan media lain yang turut memuatnya. Bahkan, media sosial
mampu menggerakkan media massa untuk turut mengangkat peristiwa yang sedang
viral di media sosial.
Kharakteristik media sosial yang dapat
dengan mudah menarik audiens akan membuat peristiwa menjadi viral dengan cepat.
Selain konten yang dapat dibagikan, setidaknya ada lima faktor penting yang
membuat suatu konten menjadi viral menurut Fratcl yakni sebuah Creative
Powerhouse yang bergerak dalam bidang visualisasi data. Yang pertama, sederhana.
Konten yang sederhana bukan berarti konten dangkal. Namun, kita hanya perlu
fokus pada audiens. Definisikan pesan dengan jelas dan pastikan dapat ditangkap
maknanya walau hanya melihat dengan sekilas. Yang kedua, tak terduga. Konten jenis ini dapat dengan
mudah menarik perhatian audiens karena unik dan tidak terduga sebelumnya.
Sehingga, kemungkinan untuk berbagi lebih besar. Ketiga, konkrit. Konten yang
terlalu luas dan teoritis akan leih abstrak untuk diterima oleh audiens. Maka
dari itu, penting untuk menciptakan konten yang selaras dengan kehidupan yang
ada yakni sesuatu yang konkrit adanya. Keempat, kredibel. Tidak hanya menarik
dan menghibur, konten yang informatif dan akurat juga diperlukan mengingat
banyaknya segmentasi audiens. Terakhir, emosional. Bagian ini adalah penting
untuk meraih perhatian audiens. Kita dapat merancang konten yang bertujuan
meraih respon emosional dari audiens. Sehingga, audiens cenderung akan
membagikan konten yang kita buat.
Penetrasi yang begitu tinggi dan persebaran
yang cepat membuat media sosial menjadi alat strategis dalam menciptakan konten
viral. Di Indonesia, sering kita kenal Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
yang berkembang di masyarakat. Untuk menjadikan UMKM dikenal orang lain
tentunya kita juga dapat membuatnya menjadi konten yang viral terlebih dengan
memanfaatkan media sosial yang ada. Titipku
merupakan media yang dapat membantu UMKM dikenal di pasaran online. Ayo dorong
UMKM yang ada di Indonesia agar mudah dijangkau masyarakat dalam ranah digital!
Download aplikasinya sekarang juga di Playstore atau klik link berikut https://play.google.com/store/apps/details?id=com.titipku.alpha&hl=en.
Sumber:
0 komentar: