Sabtu, 17 Agustus 2019

Mengapa Media Sosial Lebih Cepat Membuat Viral Suatu Peristiwa?

Illustration by Pinterest
Digital Around the World telah membukakan mata kita untuk melihat penetrasi internet di dunia yang sudah mencapai 57% atau sekitar 4.388 milyar pada tahun 2019. Hal ini mengalami peningkatan sebanyak 9.1% dari tahun sebelumnya. Penetrasi tersebut menghadirkan pola kebiasaan berselancar di media sosial baik untuk mengetahui dunia luar atau sekedar menunjukkan eksistensi diri. HootSuite mengungkap pengguna media sosial aktif kini mencapai 3.484 milyar. Angka tersebut menunjukkan penetrasi media sosial mencapai 45%. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) menjadi dalang dibalik pesatnya penggunaan media sosial. Hal tersebut dibuktikan dengan pengguna media sosial seluler, yakni Smartphone  mencapai 3.256 milyar. Tentu saja itu sudah mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Bahkan, kenaikan pengguna seluler ini dinilai menjadi peningkatan terbesar diantara perkembangan internet dan pengguna media sosial yakni sebesar 10%.

Jika dilihat dari kacamata digital, data-data tersebut telah mengindikasikan padatnya lalu lintas bermedia di dunia maya. Aktivitas bermedia telah direalisasikan dalam berbagai aplikasi-aplikasi media sosial yang dapat diunduh melalui Playstore atau Appstore baik itu aplikasi bertukar pesan, gambar, video, panggilan dan lainnya. Fitur yang disediakan nampak lengkap karena adanya fitur sharing dalam aplikasi tersebut. Antara komunikator dan audiens hanya dibatasi oleh waktu. Ruang yang dipakai tidaklah mejadi batas antara keduanya. Ketika komunikator menyampaikan pesan, audiens akan menjadi targetnya. Namun, audiens dapat pula menjadi komunikator begitupun sebaliknya. Hanya waktu yang menentukan kapan audiens dan komunikator saling bertukar peran.

Aktivitas pengguna media sosial membawa kultur baru dalam kehidupan terkhusus membuat sesuatu menjadi viral. User bebas menciptakan konten apapun dalam media yang dimilikinya. Traffic konten akan meningkat apabila banyak audiens yang tertarik dan membagikannya melalui media sosial lain. Menurut survei We are Social, twitter merupakan media sosial yang berpotensi membuat konten menjadi viral. Permainan hastag trending topic yang ada di twitter itulah yang membuka pintu viralnya suatu konten. Pernyataan itu didukung kuat oleh Jonah Berger, seorang profesor pemasaran di Wharton School di University of Pennsylvania dan salah satu penulis buku terlaris tentang behavioral. Ia mengatakan bahwa konten akan menjadi viral apabila konten tersebut dapat dibagikan. Dengan demikian, pengguna aktif media sosial lain akan meraih konten tersebut bersamaan dengan media lain yang turut memuatnya. Bahkan, media sosial mampu menggerakkan media massa untuk turut mengangkat peristiwa yang sedang viral di media sosial.

Kharakteristik media sosial yang dapat dengan mudah menarik audiens akan membuat peristiwa menjadi viral dengan cepat. Selain konten yang dapat dibagikan, setidaknya ada lima faktor penting yang membuat suatu konten menjadi viral menurut Fratcl yakni sebuah Creative Powerhouse yang bergerak dalam bidang visualisasi data. Yang pertama, sederhana. Konten yang sederhana bukan berarti konten dangkal. Namun, kita hanya perlu fokus pada audiens. Definisikan pesan dengan jelas dan pastikan dapat ditangkap maknanya walau hanya melihat dengan sekilas. Yang kedua,  tak terduga. Konten jenis ini dapat dengan mudah menarik perhatian audiens karena unik dan tidak terduga sebelumnya. Sehingga, kemungkinan untuk berbagi lebih besar. Ketiga, konkrit. Konten yang terlalu luas dan teoritis akan leih abstrak untuk diterima oleh audiens. Maka dari itu, penting untuk menciptakan konten yang selaras dengan kehidupan yang ada yakni sesuatu yang konkrit adanya. Keempat, kredibel. Tidak hanya menarik dan menghibur, konten yang informatif dan akurat juga diperlukan mengingat banyaknya segmentasi audiens. Terakhir, emosional. Bagian ini adalah penting untuk meraih perhatian audiens. Kita dapat merancang konten yang bertujuan meraih respon emosional dari audiens. Sehingga, audiens cenderung akan membagikan konten yang kita buat.

Penetrasi yang begitu tinggi dan persebaran yang cepat membuat media sosial menjadi alat strategis dalam menciptakan konten viral. Di Indonesia, sering kita kenal Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berkembang di masyarakat. Untuk menjadikan UMKM dikenal orang lain tentunya kita juga dapat membuatnya menjadi konten yang viral terlebih dengan memanfaatkan media sosial yang ada. Titipku merupakan media yang dapat membantu UMKM dikenal di pasaran online. Ayo dorong UMKM yang ada di Indonesia agar mudah dijangkau masyarakat dalam ranah digital! Download aplikasinya sekarang juga di Playstore atau klik link berikut https://play.google.com/store/apps/details?id=com.titipku.alpha&hl=en.


Sumber:
Previous Post
Next Post

0 komentar: