Photo by Vera Davidova on Unsplash |
Masker kini menjadi barang yang
dicari-cari oleh setiap orang di berbagai penjuru dunia. Di Indonesia saja, masker
menjadi barang yang berharga ketika pemerintah mengumumkan penggunaan masker bagi
setiap individu ketika bepergian keluar rumah. Bahkan, sempat mencuat kasus
penimbunan masker berjenis masker bedah yang menyebabkan kekurangan masker bagi
tenaga medis di rumah sakit. Orang-orang kemudian berbondong-bondong berebut
masker seperti yang dikenakan oleh para tenaga medis. Menurut data dari
kementrian kesehatan, memang masker bedah memiliki tingkat perlindungan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan masker kain. Karena ia terdiri dari tiga lapisan
yang bersifat anti air dan dapat menyaring kuman. Terlebih untuk masker jenis
N95 yang memiliki empat lapisan.
Semakin tinggi kebutuhan pasar akan
masker, membuat para pelaku usaha atau sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) beralih untuk memproduksi masker kain. Masker jenis inilah yang kemudian
dihimbaukan oleh pemerintah untuk digunakan oleh masyarakat. Selain mudah
ditemui, juga lebih efektif mengingat masker kain dapat digunakan berkali-kali
dengan cara dicuci. Jika masker medis cenderung akan rusak ketika sudah di
cuci, justru masker kain akan baik jika dicuci dan digunakan kembali. Hal inilah
yang kemudian membuat masker kain banyak diproduksi dan diburu banyak orang.
Masker kain awalnya diproduksi dengan
model dan warna yang standar. Yakni warna polos dan terdapat lipatan di tengah
seperti halnya masker medis. Namun, saat ini masker telah dimodifikasi ke berbagai
model dan warna. Modifikasi itulah yang memberikan daya tarik tersendiri bagi
sebagian masyarakat. Bahkan, bukan hanya menjadi alat pelindung untuk menekan
persebaran virus, namun bertranformasi sebagai identitas strata sosial masyakat.
Hal tersebut dapat dilihat dari mode dan harga yang dipasarkan. Jenis kain
tentu juga mempengaruhi harga dari masker. Semakin bagus dan tidak membuat
sumpek, tentu harga yang ditawarkan semakin mahal.
Hampir setiap warung dan UMKM lainnya
menyediakan masker kain di samping barang dagangan pokok yang mereka produksi.
Tentu ini menjadi peluang bagi para pelaku usaha untuk berkontribusi dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat. Baik dijual eceran maupun grosir dan tentu
dengan harga yang berbeda antara keduanya.
Sebagai masyarakat yang peduli akan kesehatan,
tentu kita harus senantiasa mempersiapkan perlindungan diri untuk mencegah
merebaknya penularan virus corona yakni dengan mengenakan masker. Kamu dapat
menemukan masker-masker di berbagai toko kelontong atau para pelaku UMKM
lainnya. Jika kamu kebingungan mencari masker, kamu bisa cek di Titipku.
Cukup dengan membuka Aplikasi
Titipku, kamu dapat memilih berbagai macam masker dari
berbagai UMKM dengan harga yang bervariasi. Selamat berbelanja dan jangan lupa kenakan
maskermu!
0 komentar: