Rabu, 13 Mei 2020

Meningkatnya Produksi Masker Kain di Tengah Pandemi

Photo by Vera Davidova on Unsplash

Masker kini menjadi barang yang dicari-cari oleh setiap orang di berbagai penjuru dunia. Di Indonesia saja, masker menjadi barang yang berharga ketika pemerintah mengumumkan penggunaan masker bagi setiap individu ketika bepergian keluar rumah. Bahkan, sempat mencuat kasus penimbunan masker berjenis masker bedah yang menyebabkan kekurangan masker bagi tenaga medis di rumah sakit. Orang-orang kemudian berbondong-bondong berebut masker seperti yang dikenakan oleh para tenaga medis. Menurut data dari kementrian kesehatan, memang masker bedah memiliki tingkat perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan masker kain. Karena ia terdiri dari tiga lapisan yang bersifat anti air dan dapat menyaring kuman. Terlebih untuk masker jenis N95 yang memiliki empat lapisan.

Semakin tinggi kebutuhan pasar akan masker, membuat para pelaku usaha atau sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) beralih untuk memproduksi masker kain. Masker jenis inilah yang kemudian dihimbaukan oleh pemerintah untuk digunakan oleh masyarakat. Selain mudah ditemui, juga lebih efektif mengingat masker kain dapat digunakan berkali-kali dengan cara dicuci. Jika masker medis cenderung akan rusak ketika sudah di cuci, justru masker kain akan baik jika dicuci dan digunakan kembali. Hal inilah yang kemudian membuat masker kain banyak diproduksi dan diburu banyak orang.

Masker kain awalnya diproduksi dengan model dan warna yang standar. Yakni warna polos dan terdapat lipatan di tengah seperti halnya masker medis. Namun, saat ini masker telah dimodifikasi ke berbagai model dan warna. Modifikasi itulah yang memberikan daya tarik tersendiri bagi sebagian masyarakat. Bahkan, bukan hanya menjadi alat pelindung untuk menekan persebaran virus, namun bertranformasi sebagai identitas strata sosial masyakat. Hal tersebut dapat dilihat dari mode dan harga yang dipasarkan. Jenis kain tentu juga mempengaruhi harga dari masker. Semakin bagus dan tidak membuat sumpek, tentu harga yang ditawarkan semakin mahal.

Hampir setiap warung dan UMKM lainnya menyediakan masker kain di samping barang dagangan pokok yang mereka produksi. Tentu ini menjadi peluang bagi para pelaku usaha untuk berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Baik dijual eceran maupun grosir dan tentu dengan harga yang berbeda antara keduanya.

Sebagai masyarakat yang peduli akan kesehatan, tentu kita harus senantiasa mempersiapkan perlindungan diri untuk mencegah merebaknya penularan virus corona yakni dengan mengenakan masker. Kamu dapat menemukan masker-masker di berbagai toko kelontong atau para pelaku UMKM lainnya. Jika kamu kebingungan mencari masker, kamu bisa cek di Titipku. Cukup dengan membuka Aplikasi Titipku, kamu dapat memilih berbagai macam masker dari berbagai UMKM dengan harga yang bervariasi. Selamat berbelanja dan jangan lupa kenakan maskermu!

Previous Post
Next Post

0 komentar: