Jumat, 27 September 2019

Berapa Kali Kamu Belanja dalam Sehari?

Photo by freestock.org on Unsplash
Gaya hidup seseorang memang beragam. Setiap orang  mempunyai keunikan masing-masing dari kebiasaannya. Contohnya dalam berbelanja. Seperti yang kita tau, belanja merupakan salah satu kebutuhan dan juga bisa menjadi sebuah keinginan belaka saja. Terkadang ada orang yang belanja  memang karena untuk memenuhi kebutuhan kesehariannya. Bahkan aktivitas berbelanja sudah dijadwalkan dan menjadi rutinitas yang harus dilakukan ketika waktunya tiba. Namun, berbeda halnya dengan belanja yang hanya mengedepankan keinginan saja. Tipe orang jenis ini cenderung boros dan dapat dikatakan hedon. Mengapa demikian? Tentu saja karena ia membelanjakan uangnya hanya untuk barang-barang yang ia ingin beli yang mungkin sebenarnya itu bukan barang yang ia butuhkan. Entah saat ini atau mendatang.

Siapa yang tidak tertarik ketika melihat barang-barang yang memikat mata? Hal semacam ini sangat sering terjadi ketika kita jalan-jalan dan hanya lihat-lihat saja tanpa ada tujuan ingin membeli barang sebelumnya. Seperti kita sedang bermain ke pusat perbelanjaan dan sekedar ingin memanjakan mata. Sebenarnya ini tidak menjadi masalah ketika kita punya cukup uang dan mampu membeli setiap barang yang kita inginkan, namun jika kondisinya kita sedang tidak membawa uang yang cukup tentunya hanya akan semakin membuat kita khawatir jika nanti barang tersebut sudah sold out ketika kita kembali membawa uang untuk itu. Hal itu sering disebut dilema dalam belanja. Apakah hal ini pernah terjadi padamu? Lalu, apa yang kamu lakukan untuk itu? 

Berbelanja dapat dilakukan di mana saja dan dengan cara apa saja. Mungkin jaman dulu jika ingin belanja kita harus pergi ke suatu tempat dan melakukan transaksi secara langsung dengan penjual. Setelah itu baru kita dapat membawa barang tersebut pulang. Namun, saat ini kita dapat berbelanja cukup dengan bantuan komputer atau smartphone yang terkoneksi dengan internet lalu kita dapat memilih barang-barang yang dijual. Ini dinamakan berbelanja dengan sistem online. Kita tidak perlu repot-repot pergi hanya untuk berbelanja. Cukup duduk manis di rumah, dan tunggu saja nanti barang yang kita beli akan tiba dengan sendirinya yakni dengan dikirim paket. Memang, berbelanja dengan sistem online memungkinkan terjadi komplain terkait barang. Contoh kecilnya barang yang kita pesan tidak sesuai dengan yang dikirimkan. Hal tersebut menjadi sesuatu yang wajar karena sistem belanja yang dalam jaringan (online) sehingga kita tidak bisa melihadetail barang yang akan kita beli. Kita juga harus menanggung biaya pengiriman barang yang kita beli. Semakin banyak barang dan semakin jauh lokasi pengiriman tentunya akan memakan biaya yang berbeda bahkan lebih banyak pula.

Perlu diketahui, masing-masing sistem belanja memiliki kekurangan dan keunggulan masing-masing. Kekurangan yang ada akan menjadi sesuatu yang menguntungkan ketika kita sedang disibukkan oleh kegiatan yang ada dan kita tidak memiliki cukup banyak waktu untuk pergi ke tempat perbelanjaan. Begitupun sebaliknya. Keuntungan dari berbelanja sistem online tersebut dapat merugikan apabila kita dirasa mampu untuk pergi langsung ke tempat belanjanya tapi memilih untuk belanja online. Keduanya mempunyai impact yang berbeda kepada kita. Tapi tidak perlu khawatir, ini merupakan sebuah pilihan. Masing-masing orang bebas menentukan cara berbelanja mereka sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.

Berapa kali kamu berbelanja dalam sehari?
Sebuah pertanyaan yang menggelitik apabila kita termasuk orang yang suka berbelanja terlebih dengan banyak munculnya portal-portal belanja online saat ini. Kemudahan sistem, akan membuat kita intensitas belanja kita meningkat. Itu hal yang wajar, bukan? Ketika teknologi hadir dan dirasa menguntungkan keseharian kita, pasti akan selalu kita manfaatkan. Salah satunya untuk berbelanja.

Di mana kamu biasa berbelanja?
Berbelanja di swalayan sudah tidak jaman lagi bagi kalian yang terlalu disibukkan dengan aktivitas dan tugas menumpuk yang harus segera diselesaikan. Sebagai alternatif, belanja onlinelah yang menjadi pilihan ketika dalam kondisi seperti itu. Titipku merupakan salah satu startup yang bergerak untuk membantu digitalisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Indonesia.  Adanya Titipku tentunya dapat mempercepat penjualan suatu produk atau jasa karena sudah masuk sistem online mengingat saat ini banyak orang-orang yang berpindah haluan untuk berbelanja lewat sistem online. Titipku tersedia dalam bentuk aplikasi yang dapat kamu download di sini. Di dalamnya terdapat tempat-tempat yang direkomendasikan untuk kamu yang mau berbelanja. Banyak sekali UMKM yang sudah masuk dalam daftar Titipku. Kamu bisa memesan produk tersebut dan lakukan transaksi. Produk yang kamu pesan akan dikirim dengan cepat ke tempat tujuan yang dituliskan sebelumnya.

Mengapa Titipku?
Titipku lebih mengangkat potensi lokal yang ada di masyarakat. produk-produk yang ada di masyarakat dan belum pernah memasuki pasaran online akan didigitalisasikan oleh Titipku. Dengan demikian, kamu tidak perlu jauh-jauh mengunjungi pusat UMKM yang ada, tapi cukup dengan membuka Aplikasi Titipku dan lakukan pembelian disitu. Di samping itu, Titipku juga menyediakan fitur Jelajah yang menarik. Kamu dapat menuliskan ulasan mengenai produk-produk UMKM yang kamu temui lalu mengunggahnya di Aplikasi Titipku. Kamu akan memperoleh reward dari tulisanmu itu. Menarik bukan? Ayo berbelanja di Titipku dan tulis cerita UMKM yang kamu temui di fitur Jelajah yang ada di Aplikasi Titipku.


Mari, jadi bagian dari proses digitalisasi UMKM yang ada di Indonesia!  
Previous Post
Next Post

0 komentar: