Photo by Ja Ma on Unsplash |
Menurut survei yang dilakukan Kementrian
Pertanian Republik Indonesia, kebutuhan konsumsi buah dan sayur masyarakat pada
tahun 2019 mencapai 115 kkal/kapita/hari.
Angka tersebut tidaklah tergolong kecil. Konsumsi sayuran masyarakat perlu
dipenuhi mengingat kebutuhan gizi masyarakat juga perlu menjadi perhatian. Pasokan
sayuran di Indonesia diperoleh dari lahan para petani sayur. Sayuran yang
diedarkan di pasaran terkadang tidak melalui proses penyortiran yang baik. Bisa
jadi karena terlewat atau memang tidak terlalu diperhatikan. Hal semacam ini perlu menjadi perhatian para
pembeli sayuran yang sedang berbelanja terkhusus kaum ibu-ibu. Perlu dicermati
dan diketahui bahwa tak jarang sayuran dibesarkan dengan bantuan pupuk dan
pestisida untuk menanggulangi hama yang menyerang tanaman. Zat-zat yang
terkandung dalam komponen pupuk dan pestisida tentu tidak baik untuk kesehatan
manusia. Maka dari itu, ketika berbelanja pastikan kamu memperhatikan hal-hal yang
dapat meminimalisir masuknya kandungan-kandungan yang mengganggu kesehatan.
Sayuran yang baik dan segar menjadi
kriteria utama ketika berbelanja. Tidak bisa dipungkiri pula sayuran yang
berwarna hijau dan cerah mendapatkan hati para pembeli. Untuk menghasilkan
sayur yang berkualitas dan menjadi pilihan pembeli memerlukan perawatan sesuai
dengan prosedur yang ada. Pemberian zat-zat kimia selama masa tanam memang
dapat mempercepat pertumbuhan dan menghasilkan sayur yang berkualitas. Namun,
dibalik itu ternyata sayuran yang tidak menggunakan pestisida dan bahan kimia
lain dalam proses penanaman dan perawatannya jauh lebih sehat dan baik untuk bahan
konsumsi manusia. Indonesia
Journal of Human Nutrition menyatakan bahwa warna yang terdapat
dalam sayuran menjadi bahan pertimbangan para konsumen untuk pilihan. Hal
tersebut dibuktikan dalam salah satu hasil riset mengenai variasi warna pada
asupan sayur dan buah, warna putih dari kembang kol menimbulkan ketidaktertarikan
konsumsi. Warna memberikan pengaruh pada persepsi rasa pada sayuran. Warna
putih pada sayuran dipandang mengecewakan apabila dikonsumsi. Berbeda ketika
mengonsumsi sayuran yang berwarna orange seperti wortel atau hijau seperti
brokoli dan aneka sayur berwarna hijau lainnya, nafsu makan para konsumen akan
meningkat.
Bukan hal yang aneh jika sayuran hijau
lebih cepat habis dibandingkan yang lain. Namun, apakah sayuran yang hijau
sehat untuk di konsumsi? Sayuran
merupakan sumber vitamin dan mineral yang tinggi nilainya diantara bahan pangan
lainnya. Bahkan, sayuran menjadi sumber utama dari mineral yang diperlukan oleh
tubuh. Maka dari itu, sebelum mengonsumsi sayuran kita perlu memperhatikan
sayuran seperti apa yang aman untuk kita konsumsi. Berikut tips memilih sayuran
hijau yang bagus untuk menjaga kesehatan tubuh.
Bebas Pestisida dan Zat Kimia Lainnya
Photo by Markus Spiske on Unsplash |
Sayuran yang baik dan sehat dikonsumsi
adalah sayuran yang ditanam tanpa pestisida dan campuran bahan kimia lainnya. Sayuran
jenis ini tidak memberikan efek samping berlebih yang dapat membahayakan
kesehatan tubuh. Maka dari itu, disarankan untuk memilih sayuran yang tubuh
dengan cara alami. Terlepas dari itu, saat ini bisa jadi akan sulit mendapatkan
sayuran yang memang dipelihara dengan cara alami tanpa bantuan bahan kimia. Zat
kimia memang dapat membentuk sayuran sesuai yang kita inginkan. Subur, tanpa
gangguan hama, warna menarik dapat didorong oleh penggunaan bahan kimia
tanaman. Hal tersebut sah-sah saja jika kita mencuci sayuran dengan baik dan
benar sebelum akhirnya kita mengonsumsi sayuran tersebut. Pencucian sayuran
bisa dilakukan dibawah air yang mengalir. Sabun pencuci seperti mama lyme juga
bagus digunakan untuk membersihkan sayuran. Perlu menjadi pemahaman bersama, kita
perlu untuk memastikan sayuran yang telah dicuci memang sudah tidak menyisakan
pestisida atau kotoran-kotoran lain yang menempel pada sayuran mengingat
kandungan yang terdapat dalam pestisida tidak baik untuk kesehatan tubuh
manusia.
Segar dan Tidak Berwarna Kuning
Photo by FitNish Media on Unsplash |
Siapa yang tidak tertarik jika melihat
sayuran segar dengan kualitas bagus? Tentunya mata kita akan tertuju pada
sayuran ini terlebih jika warnanya hijau pula. Jika sedang berbelanja ke
swalayan yan menyediakan sayuran, hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan
pembelian yaitu memilih dan memilah sayuran yang dirasa segar dan tidak
berwarna kuning. Sayuran segar cenderung berwarna hijau cerah. Sedangkan
sayuran yang sudah berwarna kekuning-kuningan menunjukkan waktu bertahannya
sudah tidak lama lagi. Sayuran yang menguning adalah sayuran yang sudah layu.
Jikalau dikonsumsipun tidak begitu bagus karena kandungan yang terdapat dalam
sayuran sudah sedikit mulai berkurang. Jadi, dapat dipastikan dalam berbelanja
sayuran, fisik sayur yang nampak segar dan tidak menguning merupakan sayuran
yang direkomendasikan untuk dikonsumsi.
Kebutuhan vitamin dan mineral semakin
meningkat. Terlebih saat ini sedang marak digencarkan untuk berpola hidup
sehat. Dalam menyongsong kebiasaan berlaku sehat, dapat dimulai dengan memilih
dan memilah sayuran yang baik sebelum dikonsumsi. Dengan demikian, akan terjadi
keseimbangan antara kebutuhan hidup sehat dan kebutuhan bahan konsumsi setiap
harinya. Sayuran dapat dibeli di swalayan baik modern maupun tradisional. Jika
kamu menemukan tempat-tempat penjualan sayur yang unik dan menarik, kamu dapat
memberikan ulasan kamu melalui Aplikasi Titipku.
Aplikasi ini dapat kamu unduh di Playstore atau klik link
berikut. Mengapa Titipku?
Karena dengan Titipku
berarti kamu sudah membantu digitalisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
yang ada di masyarakat. Dengan demikian, penjualan UMKM dapat meningkat dan hal
ini berefek baik pada perekonomian masyarakat.
Ayo tunggu apa lagi! Budayakan hidup sehat
dengan mengonsumsi sayuran yang segar dan sehat dengan berbagi info mengenai
tempat-tempat penjualan sayuran yang kamu temui!
0 komentar: