Sumber: opensnap.com |
Berwisata sambil mencicipi masakan khas
daerah adalah hal utama yang wajib dilakukan oleh para pelancong yang suka
kuliner. Sebut saja kerang bambu. Siapa yang tak tahu olahan masakan satu ini
yang bikin kamu ingin makan lagi dan lagi? Kerang bambu saus padang adalah
olahan makanan khas pesisir terkhusus di Riau. Masakan jenis ini sangat mudah
kamu temukan ketika berkunjung ke Riau dan sekitarnya. Rasanya yang gurih dan
dibumbui aroma pedas ala masakan padang menambah cita rasa khas untuk kuliner
jenis seafood satu ini. Tekstur kerang satu ini cukup kenyal. Rasanya
hampir mirip seperti udang dan kerang-kerang lainnya. Hanya saja bentuknya yang
unik yakni dibalut dengan cangkang memanjang layaknya bambu kecil-kecil.
Panjangnya seukuran ibu jari orang dewasa. Untuk memasaknya kerang ini harus
dibuka cangkangnya, bisa dibelah menjadi dua lalu kerang akan terbuka. Bentuk
dagingnya memang sedikit aneh bahkan tak jarang akan membuat orang geli karena
bentuknya menyerupai semacam ulat, namun begitu di makan rasanya luar biasa.
Tahukah kamu mengapa kerang bambu begitu
lezat jika dimasak dengan bumbu saus padang? Orang minang terkenal dengan
bumbu-bumbu masakan yang berasal dari rempah-rempah pilihan yang memiliki cita
rasa istimewa. Masakan-masakan masyarakat terasa begitu kuat rempahnya. Ini
merupakan ciri khas sekaligus tanda bahwa kekayaan rempah yang ada di nusantara
sangat direkomendasikan untuk digunakan sebagai bumbu masakan. Gurih, asam,
pedas, asin, dan perpaduan rasa rempah lainnya membuat lidah ingin terus
mencicipi aneka masakan lainnya yang berbumbu rempah. Begitu pula dengan saus
padang. Saus padang terbuat dari perpaduan saus sambal dan saus tiram beserta
bumbu rempah seperti jahe, kunyit, dan tambahan cabai beserta bawang merah,
bawang putih, dan campuran lainnya. Saus ini terkenal rasanya yang pedas dan
gurih. Cocok digunakan untuk memasak masakan laut seperti kerang, kepiting,
udang, lobster, dan berbagai jenis ikan.
Sebagian besar masyarakat di Riau
menggunakan resep saus padang untuk mengolah makanan daerahnya. Selain
merupakan sudah menjadi ciri khasnya, juga karena lidah orang padang sudah terbiasa
makan masakan dengan rasa yang sedemikian rupa. Namun, tidak menutup
kemungkinan bagi kamu yang berasal dari berbagai wilayah diluar Riau untuk
tetap dapat mencicipi cita rasa padang yang lezat ini. Jika lidahmu dirasa
tidak cocok dengan olahan jenis ini, kamu dapat menambahkan perisai rasa yang
sesuai dengan apa yang biasa kamu santap sehari-harinya. Seperti misal di Jawa
terkhusus Yogyakarta. Daerah ini memang khas dengan olahan makanan daerah yang
manis. Dengan begitu, ketika ingin membuat olahan saus padang, cukup tambahkan
gula atau kecap manis dalam makanan. Di jamin lidahmu bakal berselera untuk
terus menyantap olahan satu ini.
Kerang bambu merupakan spesies yang mudah
ditemui di sepanjang pesisir pantai khususnya di Riau. Di lansir dari Jurnal
Perikanan dan Kelautan, Kerang bambu tergolong dalam jenis moluska dengan
famili solenidae. Kerang ini diketahui mempunyai nilai ekonomis. Kerang ini
akan mudah ditemukan ketika lautan surut. Habitat kerang bambu dapat ditemukan
mulai dari subzona 3 hingga subzona 5 atau surut paling rendah. Zona 1 dan 2
letaknya terlalu dekat dengan daratan sehingga surut terjadi lebih lama dan
menyebabkan karang bambu keluar sebelum pasang. Sifat kerang bambu yang suka
terendam air lain juga membuat ia mudah ditemukan di zona middle atau lower.
Pasang tertinggi hanya sekitar ± 120m
dengan kedalaman ±25 cm. Kerang bambu
suka hidup dalam habitat sedimen pasir karena morfologinya yang memanjang dan
aktivitasnya yang menggali sedimen sehingga sedimen pasirlah yang menjadi
habitat yang cocok dengan pola hidupnya.
Olahan kerang bambu saus padang sangat recommended
untuk kamu coba ketika berwisata ke Riau. Cita rasa yang khas olahan
pesisir dijamin akan membuatmu kembali ke Riau dan menyantap masakan satu ini.
Jalan-jalan dan menemukan olahan unik dan
menarik untuk dibagikan? Yuk bergabung bersama Titipku lalu publikasikan
cerita yang akan kamu bagikan melalui Aplikasi
Titipku. Caranya mudah, cukup download aplikasinya melalui Playstore
atau klik
disini. Login dan masuk pada kolom Jelajah untuk
memulai berbagi cerita tentang olahan makanan produk Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) yang kamu temui. Mengapa Titipku?
Karena Titipku
hadir untuk membantu digitalisasi UMKM yang ada di Indonesia. Dengan adanya Titipku, produk-produk
olahan masyarakat yang belum pernah terkekspos media akan dimunculkan oleh Titipku. Hal ini akan
membuat persebaran informasi produk menjadi luas dan cepat serta UMKM yang ada
di masyarakat akan mudah masuk dalam pasaran digital. Perekonomian akan
meningkat seiring peningkatan penjualan yang dilakukan melalui online.
Ayo jadilah pahlawan digitalisasi UMKM
yang ada di Indonesia!
Sumber:
Ramadhan, et al. 2017. ‘Karakteristik Habitat dan
Populasi Kerang Bambu (Solen lamarckii) di Zona Intertidal Desa Teluk
Lancar Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis’. Jurnal Perikanan dan Kelautan.
Vol 22, No.1: 36-43.
0 komentar: